Selasa, 27 Desember 2011

PLATFORM PERJUANGAN
DAN
STRATEGI AKSI PEMENANGAN
PEMILU
PARTAI NASIONAL INDONESIA MARHAENISME
(PNI MARHAENISME)


KATA PENGANTAR


Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah PNI Marhaenisme dapat menjadi peserta PEMILU 2014 yang akan datang.

Keikutsertaan PNI Marhaenisme pada PEMILU 2014 tidak hadir demikian saja namun atas perjuangan dan prakarsa Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (DPP PNI Marhaenisme) melalui Yudisial Review Ke Mahkamah Konstitusi RI, sehingga pada tanggal 4 Juli 2011 melalui keputusan MK No : 15/PUU-IX/2011 mengabulkan permohonan kita.

Permohonan yang dikabulkan oleh MK, antara lain : tuntutan agar Pasal 202 ayat (1) UU Nomor : 10 Tahun 2008 diberlakukan, oleh karena pasal dimaksud mengikat peserta PEMILU tahun 2009 untuk menjadi peserta PEMILU tahun 2009 untuk menjadi peserta PEMILU selanjutnya.

Secara harfiah pasal dimaksud berbunyi sebagai berikut :

Partai Politik Peserta Pemilu sebelumnya dapat menjadi Peserta Pemilu berikutnya…. adalah

Selanjutnya, atas berkat Tuhan Yang Maha Esa pula, Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Indonesia Marhaenismeyang dipimpin oleh Sukmawati Sukarno dapat menyusun kembali platform perjuangan PNI Marhaenisme dan Pedoman Strategi Aksi Pemenangan Pemilu Tahun 2014 sehingga memudahkan bagi Panitia Aksi Pemenangan PEMILU 2014 yang nantinya akan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Indonesia Marhaenisme.

Platform Perjuangan PNI Marhaenisme dan Pedoman ini dimaksudkan agar para kader dan pengurus mengetahui secara jelas Tujuan, Visi, Misi dan Arah Perjuangan Partai serta strategi Pemenangan Pemilu sebagai acuan. Pedoman Gerakan Perjuangan khususnya Motibvasi Kader/ Pengurus bersama rakyat bersatu padu untuk memenangkan PNI Marhaenisme pada Pemilu 2014 dengan tujuan mempertajankan eksistensi Partai untuk membela dan mempertahankan NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 guna mencapai Kesejahteraan dan kemakmuran yang merata berdasarkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

Niat dan perjuangan, kita serahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, namun kita tetap berupaya dengan pedoman ini mudah-mudahan dapat membantu upaya kita semua untuk mewujudkan perjuangan dan cita-cita kita bersama.

Pedoman ini agar dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah masing-masing.

Jakarta, …… September 2011

PLATFORM PERJUANGAN

PARTAI NASIONAL INDONESIA

MARHAENISME

LANDASAN IDEOLOGI

PNI Marhaenisme berdasarkan MARHAENISME ajaran Bapak Marhaenisme Indonesia

TUJUAN :

Melaksanakan terwujudnya cita-cita proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, yaitu :

a. Menegakkan, membela dan mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

b. Memperjuangkan terlaksananya kesejahteraan rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga terwujud suatu masyarakat yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur yaitu masyarakat Pancasila.

c. Memperjuangkan terciptanya tertib dunia baru yang aman, damai dan sejahtera berdasarkan kebangsaan, kemerdekaan, demokrasi, perikemanusiaan dan keadilan sosial.

VISI

Terwujudnya suatu masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan beradab berdasarkan kesederajatan dan kebersamaan yang dilamdasi semangant persatuan dan kesatuan, bebas dari segala bentuk penindasan dan keterkungkungan.

MISI

- Membangun dan menggalang kekuatan rakyat sebagai subyek sosial – politik yang menentukan tata kehidupan berbangsa dan bernegara,

- Menanamkan dan menumbuh kembangkan nasionalisme Indonesia yang berperikemanusiaan kepada rakyat sebagai harga diri bangsa.

- Mewujudkan bangsa dan Negara yang berdaulat dalam bidang politik, berdiakri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan (TRISAKTI).

ARAH PERJUANGAN

Terwujudnya kedaulatan bangsa dan kesejahteraan rakyat dalam seluruh sendi kehidupan.

SASARAN

Pemilih kaum tua, muda, pemilih baru dan wanita.

TARGET PEROLEHAN SUARA

5% (Lima perseratus) dari jumlah suara sah secara nasional

KEKUATAN

- Dipimpin oleh Putri Proklamator Bung Karno (Pendiri PNI, Presiden Pertama Republik Indonesia), memiliki keuntungan meraih simpati dari pengikut-pengikut BK dan Masyarakat di pedesaan.

- DPP, 33 DPC, 400+DPC, +2500PAC,+13.000 Ranting

- Dukungan real dari Keluarga Besar Nasionalis Marhaenis.

PROGRAM

- Membangun citra dan kesan baik terhadap semua pihak, agar PNI Marhaenisme mendapat simpati dan diterima dengan baik khususnya rakyat Indonesia.

- Melaksanakan konsolidasi dan kristalisasi internal partai dengan landasan marhaenisme ajaran Bung Karno.

- Membangun kesadaran politik rakyat untuk mewujudkan pemberdayaan dan kedaulatan rakyat, dengan tujuan tercapainya tata kehidupan berpolitik yang beretika, bermoral dan beradab.

- Ikut serta mensukseskan pemilu yang jujur dan adil yang menghasilkan DPR yang bermartabat dan beribawa dapat melaksanakan kepentinga dan aspirasi rakyat.

- Mendorong tegak dan beribawanya hukum, terlindunginya hak asasi manusia, terjamin dan terpeliharanya keadilan bagi rakyat, terjamin dan terpeliharanya kebebasan warga Negara.

- Mengembalikan dan memperkuat hak-hak ekonomi rakyat dengan prionsip Ekonomi kemakmuran Rakyat yang menghasilkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

- Ekonomi kemakmuran rakyat mengandung makna, kekayaan nasional harus dipandang sebagai kekayaan rakyat yang dikuasai oleh Negara dan diusahakan “dari bersama oleh semua dan untuk bersama”. ”Rakyat Makmur, Negara Makmur, Pemimpim Makmur, Rakyat yang utama di makmurkan terlebih dahulu.

- Menumbuh kembangkan koperasi sebagai kekuatan ekonomi rakyat yang berbasis pada usaha kecil dan menengah.

- Melindungi tanah-tanah pertanian dan membagikan lahan pertanian kepada para petani yang tidak memiliki tanah pertanian.

- Mendorong terwujudnya pendidikan nasional yang gratis, biaya murah dan terjangkau oleh rakyat. Setiap warga Negara berhak atas pendidikan bagi kehidupan yang layak. Rakyat yang cerdas dan bermutu akan memajukan bangsa dan Negara.

- Membangkitkan dan mengembangkan kebudayaan nasional dan budaya daerah sebagai jati diri bangsa.

- Mendorong terciptanya lapangan kerja bagi rakyat yang seluas-luasnya. di Indonesia tidak boleh ada pengangguran. Setiap warga Negara berhak atas pekerjaan yang layak untuk kehidupannya. Rakyat yang cerdas dan bermutu, harus diberi peran dan diikutsertakan dalam setiap usaha mencapai tujuan Negara.

- Melindungi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia yang berlimpah sebagai karunia dan Rahmat Allah. SDA harus dimanfaatkan secara tepat, terencana dan terprioritas bagi kemakmuran rakyuat sebesar-besarnya. Pemanfaatan SDA senantiasa memperhatikan keselamatan SDA, serta tidak merusak keseimbangan lingkungan hidup.

STRATEGI

- Menetapkan daerah andalan/ pendulangan suara

- Mendayagunakan mesin politik partai secara maksimal

- Pembentukan PAPPUDA dan PAPPUCAB

- Membentuk Tim Sukses Caleg Pusat, Provinsi dan Kabupaten/ Kota.

- Memaksimalkan peran media elektronik maupun cetak baik nasional dan local

- Mengangkat issue-issue actual

- Penonjolan figur capres/ cawapres

- Penonjolan figur Ketua Umum dan Tokoh Msyarakat Nasional Maupun Lokal yang mendukung Partai.

STRATEGI AKSI PEMENANGAN PEMILU 2009

PARTAI NASIONAL INDONESIA MARHAENISME

(PNI MARHAENISME)

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa PNI Marhaenisme dapat mengikuti PEMILU 2009 dengan disyahkannya Undang-Undang Nomot ; 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Legislatif oleh DPR pada tanggal 3 Maret 2008

Eksistensi PNI Marhaenisme pun tetap tidak tergoyahkan, sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : …………………………… tentang Pengesahan Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (DPP PNI Marhaenisme).

Selain itu, kedudukan PNI Marhaenisme diperkuat lagi dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor : 149/SK/KPU/TAHUN 2008 tentang Penetapan dan Pengundian Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2009. PNI Marhaenisme ditetapkan dengan Nomor Urut 15 (Lima Belas)

Guna mencapai target perolehan suara yang ditetapkan DPP PNI Marhaenisme 5% dari jumlah suara sah secara nasional pada Pemilu 2009, dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

I. PETA DAERAH ANDALAN.

1. Alat untuk menentukan strategi

2. Alat untuk menganalisa perkembangan : “apa, siapa, dimana, kapan, bagaimana kita meraup suara”.

3. Alat untuk mencapai tujuan

4. Alat untuk menentukan target perolehan suara pemilih

5. Alat untuk menentukan materi kampanye yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi daerah setempat.

II. LANGKAH DAN MEKANISME PEMBUATAN PETA DAERAH ANDALAN.

A. Inventarisasi/ kumpulkan data dari berbagai sumber.

1. Data dari hasil perolehan suara pada Pemilu 2009, daerah mana PNI-M menang atau kalah.

· Bagaimana PNI Marhaenisme dapat menang atau kalah didaerah tersebut.

· Siapa yang berperan memenangkan

· Apa yang telah diperbuat oleh Dewan Pimpinan setempat

· Alat/ sarana yang dugunakan

2. Berapa suara yang diperoleh dan kursi yang diperoleh.

3. Hal apa yang menarik bagi penduduk setempat

B. Baca buku/ tulisan dan pelajari tentang :

· Sejarah penduduk setempat

· Watak dan karateristik atau budaya masyarakat setempat

· Agama/ suku penduduk setempat

· Pimpinan karismatik atau yang berpengaruh bagi penduduk setempat

C. Tulis hasil

· Orang-orang intitusi yang mengenal data setempat

· Analisa sebab musabab data-data agar menjadi fakta

· Kumpulkan data pendukungnya

D. Diskusikan fakta tersebut dengan :

· Orang-orang. Institusi yang mengenal data setempat

· Pengurus DPD, DPC, PAC, Ranting, kelompok setempat

· Tokoh-tokoh pemuda, masyarakat, agama, tokoh adat setempat

E. Berdasarkan fakta tersebut susun perencanaan yang sesuaii dengan Daerah Pemilihan (DAPIL) anda.

· Strategi apa yang akan dibuat

· Fakta apa yang akan dipergunakn untuk melaksanakan strategi

· Sarana/ prasarana apa yang akan dipergunakan untuk melaksanakan strategi.

· Dengan bantuan siapa untuk mencapai tujuan.

· Tema kampanye apa yang cocok untuk disampaikan

· Model kampanye simpatik yang mana :

- Dialogis

- Monologis

- Karnaval budaya

- Pasang spanduk, bendera, umbul-umbul, penyebaran atribut (Sticker, brosur dan lain-lain)

- Kunjungan dari pintu kepintu

- Melalui media cetak/ elektronik

- Kampanye pengobatan gratis, bazaar murah, kerja bakti bersama masyarakat setempat dan lain-lain

- Silahturahmi, kirim email, kontak per telepon, SMS/ HP

F. Pergunakan komponen perencanaan :

· Miliki profil politik dan demografik Daerah Pemilihan (DAPIL) anda.

· Tentukan tujuan (sebagai alat ukur keberhasilan)

· Susun program untuk mencapai tujuan dengan jadwal yang jelas

· Rancang anggaran secara jelas

· Buat jadwal kegiatan

G. Olah/ jawablah pertanyaan sebagai berikut : “ rencana anda berkualitas”

· Apakah cukup komprenhensip.. ? mencakup seluruh hal yang diperlukan.. ?

· Apa yang dapat diukur.. ? Apakah tim memahami dengan jelas tujuan tercapai atau tidak.. ?

· Apakah dapat dipertanggung jawabkan.. ? siapa harus melakukan apa..?

· Apakah bersifat umum/ khusus..?

· Apakah dapat dicapai..? ada dana..?

· Apakah tim bekerja sesuai dengan rencana..?

III. PEMANFAATAN PETA DAERAH ANDALAN

Adalah untuk mendapatkan materi kampanye yang diangkat dan permasalahn yang menonjol didaerah atau lokasi kampanye yang selama ini tidak dapat ditangani oleh Pemerintah/ Pemda.

Masalah ini dapat dijadikan issue partai dalam kampanye.

IV. TUJUAN KAMPANYE

1. Tujuan Umum :

· Terselenggaranya PEMILU 2014 yang aman, damai, jujur dan adil

· Menjaring suara sebanyak-banyaknya

· Mencapai target 2,5% ambang batas minimal suara sah secara nasional yang ditetapkan UU Nomor : dan target yag ditetapkan DPP PNI Marhaenisme 5%.

2. Tujuan Khusus

· Mempertahankan eksistensi PNI Marhaenisme dalam kehidupan Sosial Politik di Indonesia

V. TEMA KAMPANYE

1. Tema Sentral :” Indonesia Harus Berdaulat, Berdikari, Berkepribadian, Sekarang Juga”

2. Sub Tema Kampanye secara umum meliputi bidang-bidang tersebut dibawah ini :

a. PNI Marhaenisme dan PolitikBagi PNI Marhaenisme politik beretika, bermoral dan beradab. Praktek politik akan kotor, kalau manusia pelaku politik manusia kotor. Di tangan manusia bersih, politik akan bersih.

b. PNI Marhaenisme dan PEMILU.

Pemilu yang sukses adalah pemilu yang menghasilkan Lembaga yang bermartabat dan beribawa, dapat melaksanakan keinginan rakyat sepenuh-penuhnya dan sebaik-baiknya.

Demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang sopan dan beradab.

Demokrasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 akan menguatkan NKRI.

c. PNI Marhaenisme dan Badan Hukum

Bagi PNI Marhaenisme hukum yang tegak dan beribawa, terlindungnya Hak Asasi Manusia, terjaminnya dan terpeliharanya keadilan bagi rakyat, terjamin dan terpeliharanya kebebasan warga Negara.

d. PNI Marhaenisme dan Ekonomi

Ekonomi Kemakmuran Rakyat adalah ekonomi yang kongkrit untuk rakyat, menghasilkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Ekonomi kemakmuran rakyat mengandung makna, kekayaan nasional harus dipandang sebagai kekayaan rakyat yang harus yang dikuasai oleh Negara.

Ekonomi kerakyatan berprinsip, diusahakan “Dari bersama, oleh semua dan untuk bersama. Inilah yang disebut “Demokrasi Ekonomi” Tani, Buruh dan Nelayan “Sokoguru” dari ekonomi Kemakmuran Rakyat.

Kemiskinan bukan dari Tuhan, system yang menindas membuat rakyat miskin.

e. PNI Marhaenisme dan Sumber Daya Alam

Sumber Daya Alam Indonesia yang berlimpah harus disyukuri sebagai karunia dan Rahmat Allah.

Harus dilindungi dan dipelihara serta dimanfaatkan secara tepat, terencana dan terprioritas bagi kemakmuran rakyat sebesar-besarnya.’

Kekayaan alam Indonesia untuk Kemakmuran Rakyat.

f. PNI Marhaenisme dan Pendidikan

Di Indonesia tidak boleh ada warga Negara yang tidak sekolah. Setiap warga Negara berhak atas pendidikan bagi kehidupan yang layak.

Rakyat yang cerdas dan bermutu akan memajukan bangsa dan Negara.

g. PNI Marhaenisme dan Tenaga Kerja.

Di Indonesia tidak boleh ada pengangguran.

Setiap Warga Negara berhak atas pekerjaan yang layak untuk kehidupannya.

Rakyat yang cerdas dan bermutu, harus diberi peran dan ikut sertakan dalam setiap usaha mencapai tujuan Negara.

3. Sub tema kampanye agar dijalankan lebih rinci sesuai dengan issue dan kondisi Daerah Pemihan.

VI. MATERI KAMPANYE

Materi Kampanye PNI Marhaenisme mencakup 2 (dua) hal yakni :

Materi Kampaye bersifat umum yang dipersiapkan oleh DPP PNI Marhaenisme dan Materi Kampanye bersifat yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi daerah.

  1. Materi Kampanye Meliputi :

a. Visi, Misi, dan Platform Perjuangan PNI Marhaenisme di Bidang Politik, Hukum, Ekonomi, Sumber Daya Alam, Pendidikan dan Tenaga Kerja.

b. Penjabaran Program PNI Marhaenisme.

  1. Materi Kampanye yang diangkat dari permasalahan yang menonjol didaerah atau lokasi kampanye yang selama ini tidak ditangani oleh Pemerintah. Masalah ini dapat dijadikan issue partai dalam kampanye.

VII. LIMA TAHAP KAMPANYE

  1. Identifikasi nama dan tanda gambar, pilih No “………” PNI Marhaenisme
  2. Membangun Citra Partai.
  3. Mengembangkan issue-issue kampanye didaerah pemilihan
  4. Melakukan kontra (bukan sekedar kritik)
  5. Membawa pemilih ke TPS dan mencoret/ mencoblos tanda gambar PNI Marhaenisme No. “……..”

VIII. BAGAIMANA MENGEMBANGKAN ISSUE ?

  1. Problem atau masalah yang diangkat sebagai issue harus benar-benar ada
  2. Mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya?
  3. Berikan solusinya (bukan kritik) ; lalu ;
  4. Kemas secara sederhana tetapi jelas
  5. Issue yang telah dipilih harus dipertahankan sesuai dengan prinsip Marhaenisme meskipun bersifat fleksibel.
  6. Ulangi dan tekankan pada point yang menjual PNI Marhaenisme.
  7. Issue yang menarik/ mengena ?, apa saja yang dikawatirkan orang
  8. Issue hendaknya spesifik

IX. INGAT SIAPA PENDENGARNYA? (AUDIENCE)

- Jenis kelamin : Lelaki dan Perempuan ……………… Berbeda !

- Umur : Tua dan Muda ……………….. berbeda !

- Pekerjaan : Petani dan PNS atau Buruh, Pengusaha, Mahasiswa dan Akademisi….. Berbeda !

- Lingkungan : Kalangan Mesjid/ Gereja, Pasar Rakyat, Akademisi

X. METODOLOGI KAMPANYE

Untuk melaksanakan kampaye ditentukan 4 (empat) metode yang pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi secara Sosial Politik dan kemasan setempat :

  1. Metode Kampanye Dialog.

Dilaksanakan diruangan tertutup (gedung Pertemuan, balai desa, dan tempat-tempat lain yang dapat digunakan untuk pertemuan tersebut)

Kampanye dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan silahturahmi/ sarasehan dengan menggunakan tokoh para senior/ tokoh-tokoh partai, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, pengurus PNI Marhaenisme setempat dan para jajajarannya

  1. Metode Kampanye Monologis (Pengerahan Massa)

Kampanye monologis dilaksaakan diruangan terbuka (lapangan,stadion atau tempat-tempat lain

Kampanye dengan metode ini menitik beratkan pengerahan massa dengan mengacu kepada ketentuan KPU dan mempertimbankan factor keamanan setempat. Peserta kampanye terdiri dari seluruh pengurus PNI-Marhaenisme serta kelompok-kelompok yang diharapkan dapat direkrut menjadi pendukung dan pemilih PNI-Marhaenisme dalam pemilu.

  1. Metode Pendaftaran Anggota melalui Konsolidasi Organisasi.

Metode kampanye ini menitik beratkan kepada upaya konsolidasi Partai dan menjaring kader PNI-Marhaenisme. Konsolidasi Partai harus dilakukan secara terus-menerus sampai dengan hari pencoblosan (Pemilu) di semua tingkat jajaran partai, dari tingkat Pusat sampai di tingkat Anak Ranting . Kelompok termasuk para kader Wanita,baik kegiatan kelompok maupun perseorangan Keterawakilan Partai harus sampai dengan ke tingkat TPS,minimal 2(dua) orang Pengawas per TPS.

  1. Metode Sosialisasi Partai

Metode kampanye sosialisasi partai meliputi

a. Penyebarluasan/ pemasangan atribut Partai di tempat-tempat strategis.

b. Memasyarakatkan Tanda Gambar PNI Marhaenisme dengan nonor pilihnya “….” dalam setiap kesempatan, antara lain dengan menyanyikan lagu popular daerah yang diubah liriknya.

Butir a dan b diatas penyampaiannya disesuaikan dengan adat dan kebiasaan masyarakat setempat, serta tingkat pendidikan sasaran kampanye, pengunaan bahasa daerah pada sasaran masyarakat tertentu akan sangat bermanfaat.

c. Menyelenggarakan kegiatan sosial mengatasnamakan PNI Marhaenisme, misalnya membagikan kaos berlogo PNI Marhaenisme, menyelenggarakan pasar murah, pengobat Cuma-Cuma, khitanan missal dan sebagainya.

d. Menyebarluaskan materi kampanye melalui pementasan budaya tradisional dimasing-masing daerah misalnnya : topeng betawi, wayang orang, wayang kulit, wayang golek, musik dangdut dan sebagainya.

XI. SASARAN (TARGET AUDIENCE)

  1. Fungsionaris Partai DPD, DPC, PAC, Ranting dan kelompok serta keluarga.

Fungsionaris Partai ditingkat manapun dia berada adalah motivator yang ampuh bagi kelompoknya masing-masing dan jajaran partai dibawahnya Karena itu keikutsertaan mereka dalam setiap acara kampanye merupakan kewajiban.

  1. Kelompok wanita

Kelompok wanita merupakan sasaran strategis kampanye karena kedudukannya yang strategis dalam keluarga. Seorang ibu dapat menjadi motivator ampuh bagi lingkungan keluarganya (suami, anak, kemenakan, pembantu runah tangga) tetangga dan teman-temannya.

  1. Kelompok Pemuda.

Kelompok pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang potensial untuk alih informasi dari generasi sebelumnya, termasuk tentang ajaran Marhaenisme.

Informasi yang benar dan tepat tentang marhaenisme perlu diberikan sejak awal, terutama dilakukan dalam konteks pembangunan watak bangsa (Nation adan Character building), pengembangan watak, kepedulian sosial dan sikap kemandirian, agar dikemudian hari generasi penerus Indonesian lebih mampu dan siap bersaing dengan bangsa lain di dunia.

  1. Kelompok Usia Kerja

Kelompok usia kerja saat ini merupakan sasaran kampanye yang sangat strategis terutama mereka yang belum mendapat pekerjaan/ pengangguran dan terkena PHK. Konsep PNI Marhaenisme tentang memberantas pengangguran dan kemiskinan merupakan sarana yang tepat untuk menjaring pemilih dari kelompok usia kerja yang terdiri dari para pencari kerja, buruh perusahaan, pegawai negeri, petani, nelayan, pedagang eceran, tukang becak, tukang ojek dan sebagainya.

  1. Masyarakat Umum.

Yaitu anggota masyarakat yang secara sadar atau kebetulan hadir dalam kampanye PNI Marhaenisme, kelompok masyarakat umum ini dapat menjadi sumber informasi tentang PNI Marhaenisme bagi lingkungannya.

XII. TARGET PEROLEHAN SUARA

Setiap daerah harus segera menetukan target perolehan suara diwilayah masing-masing untuk memperoleh jumlah suara sah secarta nasional 2,5 % sesuai dengan ketentuan UU Nomor : 10 Tahun 2008. Dengan demikian target tidak hanya ditentukan di tingkat provinsi, Kabupaten/ Kota dan tingkat kecamatan, tingkat kelurahan bahkan ditingkat RW dan RT untuk mencapai target 5% (Lima Perseratus) dari jumlah suara sah nasional.

XIII. PELAKSANAAN KAMPANYE

Agar kampanye dapat berjalan dengan tertib, aman dan mencapai sasaran yang ditentukan, diperlukan persiapan sebagai berikut :

  1. Juru Kampanye.

Juru Kampanye harus dipersiapkan melalui penataran. Jurkam oleh PNI Marhaenisme yang disesuaikan dengan metode kampanye yang dipilih. Setiap Jurkam dilengkapi dengan materi kampanye yang ditetapkan oleh DPP, sesuai dengan tema kampanye.

  1. Waktu dan Tempat Kampanye.

Waktu kampanye selam 9 bulan 7 hari sampai dengan hari tenang dan menjelang pelaksanaan PEMILU 2014, sesuai dengan Jadwal yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

  1. Materi Kampanye.

Materi Kampanye harus disesuaikan dengan dengan sebaik-baiknya secara tertulis, walaupun tidak tertutup kemungkinan akan berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan.

Penyusunan materi kampanye harus mencakup beberapa hal :

a. Sesuai dengan tema sentral kampanye dan sub tema yang diangkat.

b. Mengangkat permasalahan yang dijumpai di daerah.

c. Sosialisasi dan peragaan tanda gambar PNI Marhaenisme dan cara pencoblosan pada waktu PEMILU.

d. Tidak bersikap konfrontatif terhadap PARPOL peserta PEMILU lainnya.

  1. Sarana dan Pendukung

a. Spanduk yang bertuliskan tema sentral dan sub tema yang diangkat.

b. Yel-yel kampanye (Marhaen…!! Merdeka…!! PNI..!! Jaya…!!)

c. Atribut Partai (bendera, seragam, kaos, ikat kepala, topi, dll)

d. Sound system yang berfungsi dengan baik sehingga setiap informasi yang disampaikan dapat didengar oleh seluruh peserta kampanye dengan jelas.

  1. Media Pendukung

Selain media cetak dan elektronik media pendukung kampanye motor, mobil, becak, bus, sepeda, jalan kaki long march) penyelenggaraan pasar murah, khitanan missal, pengobatan Cuma-Cuma, perlombaan/ pertandingan olahraga, kesenian antar DPC/ antar PAC dengan mengikut sertakan masyarakat setempat, menyanyikan lagu – lagu yang bersifat mengajak memilih PNI Marhaenisme.

  1. Sosialisasi Tanda Gambar PEMILU

Sosialisasi tanda gambar PNI Marhaenisme harus dilaksanakan secara cermat, tetapi santai untuk mengantisipasi kekeliruan dalam memilih tanda gambar parpol lain.

  1. Keamanan dan Ketertiban.

Untuk kelancaran dan ketertiban acara setiap penyelenggaraan kampanye dengan metode apapun, harus memberitahu/ mengundang Pimpinan Wilayah setempat dan aparat berwenang.

  1. Publikasi

Publikasi kampanye Partai dilakukan melalui :

a. Media Cetak Daerah dan Nasional.

b. Media Elektronik (Pemerintah/ Swasta) TV, Radio, Internet dan Lainnya.

XIV. ORGANISASI TIM (PANITIA) PEMENANGAN PEMILU

  1. Pembentukan Tim (Panitia) Pemenangan Pemilu :

Pembentukan Panitia Pemenangan Pemilu (PAPPU) dilaksanakan disetiap jajaran partai dari tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota, Daerah Pemilihan bahkan jika perlu sampai dengan Tingkat Kecamatan dan Kelurahan sebagai Pelaksanan di tingkat Lapangan.

Panitia Pemenangan PEMILU Pusat (PAPPU) pada dasarnya adalah seluruh fungsionaris DPP PNI Marhaenisme yang bertugas memberikan arahan dan menyiapkan materi kampanye serta mendampingi Panitia Pemenangan PEMILU (PAPPU) Daerah.

Panitia Pemenangan PEMILU tingkat Provinsi dibentuk oleh DPD masing-masing.

Panitia Pemenangan PEMILU ditingkat Kabupaten/ Kota dibentuk oleh DPC

PNI Marhaenisme setempat dan seterusnya di tingkat Kecamatan, Kelurahan, RW, RT sebagai Petugas Lapangan

  1. Tugas Panitia Pemenangan PEMILU

a. Merencanakan, melaksanakan dan memantau seluruh kesiapan Partai dalam persiapan dan pelaksanaan kampanye dan Pemungutan Suara.

b. Mengevaluasi dan menganalisa seluruh kegiatan Partai termasuk Kegiatan Kampanye.

c. Penggalangan Massa

d. Mengupayakan dana dan sarana dari para simpatisan PNI Marhaenisme

e. Mengupayakan perlengkapan dan logistic

f. Mengantisipasi melalui upaya-upaya sejak masa persiapan sampai dengan seluruh tahapan kampanye.

XV. EVALUASI DAN ANALISASI KAMPANYE

Untuk menilai keberhasilan kampanye perlu adanya kegiatan evaluasi dan analisa mencakup :

  1. Jumlah peserta yang hadir dalam kampanye dan perkiraan secara umum klasifikasi peserta.
  2. Penampilan Juru Kampanye
  3. Respon Peserta Kampanye
  4. Sarana penunjang kampanye termasuk didalamnya tempat penyelengaraan kampanye, pemasangan atribut partai. Pengaturan sound system, susunan acara, publikasi dan keamanan.

Hasil evaluasi yang kemudian dianalisasi dipergunakan untuk perbaikan penyelenggaraan kampanye berikutnya. Evaluasi dan analisasi ini dilaksanakan oleh Panitia Pemenangan PEMILU setempat.